Recent Post

Powered by FeedBurner

Sabtu, 02 Maret 2019

Kita dan Turki: Yang Dekat Selama Berabad-abad

Persitiwa percobaan kudeta yang terjadi di Turki baru-baru ini menimbulkan banyak pemberitaan media massa di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Namun di Indonesia terasa berbeda, karena di media sosial peristiwa ini ramai diperdebatkan. Turki, memang bukan sekedar negara biasa, setidaknya di sebagian benak umat Islam di Indonesia. Boleh jadi, saat ini Turki juga merepresentasikan sebuah harapan. Namun tulisan ini bukan hendak mempersoalkan peristiwa politk yang terjadi di Turki saat ini, namun lebih bercermin, mengapa Turki mendapat tempat yang istimewa di hati masyarakat muslim di Indonesia? Hal ini dapat kita pahami jika kita mau menelusuri hubungan Turki dan Nusantara yang telah terjalin sejak lama. Bahkan hingga ratusan tahun yang lalu. Posisi nusantara yang menjadi jalur penghubung perdagangan antar benua menjadi titik temu berbagai bangsa-bangsa di dunia. Sejak masa Kesultanan Samudra Pasai, Malaka hingga Aceh, berbagai bangsa melebur. Bagi Muslim di nusantara, dunia yang kosmpolitan bukan panggung yang membuat canggung. Ulama-ulama nusantara sejak lama berguru dan bergaul dengan berbagai bangsa-bangsa di dunia. Termasuk dengan orang-orang dari Turki yang lazim disebut “Rum.” Salah satunya adalah Ibrahim Kurani, ulama asal Turki yang menjadi guru para ulama nusantara seperti Syaikh Yusuf al Maqassari. Selain melalui jaringan keilmuan, perdagangan menjadi pintu gerbang bertemunya kedua bangsa tersebut. merica, cengkeh, karpet Turki, keramik dan sutra cina adalah komoditas yang diperdagangkan antar dua bangsa itu. (Lihat A.C.S. Peacock, The Economic Relaitionship between Ottoman Empire and Southeast Asia in the Seventeenth Century) Pergaulan yang intens membuka aspek-aspek lain dalam hubungan orang-orang Turki dan nusantara. Beberapa jabatan penting di nusantara diduduki oleh orang Turki. Di Ternate misalnya, Sultan Babullah mempekerjakan orang-orang Turki di bidang artileri. Di Mataram, seorang Tumenggung di Tegal berasal dari Turki. Selain dikancah politik, di bidang dakwah, salah satu nama yang dapat kita temukan terkait dengan bangsa Turki adalah Baba Dawud al Jawiy al Rumiy. Ia adalah ulama berdarah keturunan Turki, yang menjadi murid ulama besar nusantara asal Aceh, yaitu Abdurrauf as-Sinkili. Baba Dawud al-jawi al-Rumiy membantu Abdurauf As Sinkili menulis tafsir Qur’an 30 juz pertama di nusantara, yaitu Turjumanul Mustafid yang ditulis pada abad ke 17, dan hingga kini tetap dipelajari. ‘Dekatnya’ kehadiran Turki dengan nusantara bukan saja dalam arti fisik. tetapi melampauinya. Bangsa Turki (Rum) menjadi lekat dalam benak orang-orang di nusantara. Berbagai karya sastra di Jawa mengaitkan kisah-kisah dalam sastra dengan orang-orang Rum. Serat Paramayoga karya salah satu pujangga besar Keraton Surakarta, Ranggawarsita, memuat hal ini. Dalam karyanya, tokoh Ajisaka diperintahkan oleh Sultan Algabah dari ’Ngerum‘ untuk membina pulau Jawa. Karya sastra lainnya, Serat Jangka Jayabaya “Musarar” memberikan citra positif Turki sebagai bangsa yang memberadabkan Jawa. (Lihat Susiyanto, Turki Usmani di Mata Jawa, www.jejakislam.net) Di dunia Melayu, karya sastra lisan (dan kemudian tulisan) dalam bentuk hikayat juga tak lepas dari ‘pengaruh’ Turki. Lewat kekhalifahan Usmani, Turki (Rum) sebagai penguasa muncul dalam Bustan as-Salatin karya ulama di Aceh, Nuruddin ar-Raniri. Begitu pula dalam beragam hikayat, Salah satunya Hikayat Bayan Budiman. Vladimir Braginsky dalam Imagining Kings of Rum and Their Heirs, menyebutkan bahwa dalam sastra lisan Tambo Minangkabau, Sultan Rum disebut sebagai penguasa yang menjaga Mekkah dan Madinah. Begitu pula dalam Hikayat Meukuta Alam dari Aceh, Sultan Turki disebut dengan hal yang senada. Hikayat lain dari Aceh yang juga bercerita tentang Sultan Rum, yaitu Hikayat Eseutamu (Istanbul). Terlepas dari cerita fiktif yang terkandung dalam serat, hikayat, dan Tambo tersebut, yang jelas Turki (terutama sosok khalifah Sultan Rum) telah menjadi ingatan kolektif dari masyarakat di nusantara yang telah ada selama ratusan tahun yang lalu dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kekhalifahan Turki Usmani di nusantara bukan saja hadir dalam karya sastra, tetapi juga mewujud dalam hubungan politik, terutama dengan Kesultanan Aceh. Jejak hubungan diplomasi Kesutlanan Aceh dapat ditelusuri dari surat Kesultanan Aceh di abad ke-16 pada Khalifah Turki Usmani, Sulaiman Agung dan dilanjutkan oleh Sultan Selim II. Kesultanan Aceh di bawah Sultan Alauddin Ri’ayat Syah al-Kahhar menyatakan diri di bawah perlindungan Kekhalifahan Turki Usmani. Supremasi Kekhalifahan Turki Usmani dalam bidang politik dan militer dimanfaatkan oleh Kesultanan Aceh untuk memperkuat pasukan mereka melawan Portugis. Delegasi resmi Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahhar, Huseyn Effendi sampai di istanbul dan diterima dengan baik oleh Kekhalifahan Turki Usmani. Sultan Selim II merespon delegasi Aceh tersebut dengan mengirimkan bantuan armada militer. Meski armada militer tersebut tak sampai ke Aceh karena pemberontakan di Yaman, namun ahli senjata dan meriam dari Turki dapat sampai ke Aceh. (Ismail Hakki Goksoy, Hubungan Turki Usmani-Aceh yang Terekam dalam Sumber-Sumber Turki dalam Memetakan Masa Lalu Aceh) Pengaruh Turki Usmani pada militer juga terasa di belahan lain nusantara, yaitu di Pulau Jawa. Perang Jawa (1825-183) yang digelorakan Pangeran Diponegoro menyisakan sebuah fakta menarik. Pasukan sang Pangeran mengadopsi struktur organisasi dan hirarki dari Janissari (pasukan elit Turki Usmani). Maka muncullah istilah-istilah militer Turki yang diadopsi dalam pelafalan bahasa Jawa. Ali Basah (Ali Pasha), Bulkiyo (Bulkiya), Turkiyo dan lainnya. (Saleh A. Djamhari, Strategi Menjinakkan Diponegoro; Stelsel Benteng 1827-1830) Peralihan dari abad ke 19 menuju abad ke 20 ditandai perubahan situasi dan persepsi terhadap Turki. Harapan Kesultanan Aceh agar mendapat bantuan dari Turki Usmani dalam perang melawan Belanda tak terpenuhi. Kekhalifahan Turki Usmani tak berdaya dililit persoalan internalnya. Namun hal ini tidak membuyarkan bayangan masyarakat di nusantara tentang supremasi Turki. Banyak kabar-kabar yang beredar pada akhir abad 19 dan awal abad ke 20 bahwa Kekhalifahan Turki Usmani akan membebaskan Hindia belanda (Indonesia) dari penjajahan Belanda. Namun harapan dan kabar-kabar ini sirna, seiring runtuhnya kekhalifahan Turki Usmani, dan munculnya tokoh nasionalisme dan sekularisme Turki, Mustafa Kemal Attaturk. (Anthony Reid, Pan-Islamisme Abad kesembilan Belas di Indonesia dan Malaysia dalam Kekacauan dan Kerusuhan: Tiga Tulisan tentang Pan Islamisme di Hindia-Belanda Timur pada Akhir Abad kesembilan Be;as dan Awal Abad ke 20). Di Indonesia, Kemal Attaturk dan Turki yang sekular memberi daya tarik bagi kalangan nasionalis seperti Bung Karno. Ia menulis dalam Me-”Muda“-Kan Pengertian Islam, bahwa, ”Bagi kita keadaan di Turki itu sebenarnja bukan keadaan asing. Bagi kita perpisahan antara agama dan negara itu sebenarnja, dengan ada perbedaan jang saja tidak bitjarakan disini, sedang kita alami. Bagi kita agama Islam adalah urusan kita sendiri, dan bukan urusan pemerintah“ (Sukarno, Di Bawah Bendera Revolusi Jilid 1) Di lain sisi Turki dibawah naungan sekularisme tak lagi memesona tokoh Islam. Seperti misalnya A. Hassan, ulama dari Persis. Ia mengkritik pemikiran Sukarno tentang sekularisme yang membebek pada Kemal Attaturk. Menyindir judul tulisan Sukarno, Ust A. Hassan memberi judul “Membudakkan Pengertian Islam.” Argumen Sukarno yang meneladani sekularisme Turki juga mendorong munculnya bantahan dari Mohammad Natsir, yang saat itu menjadi salah satu tokoh muda dari kelompok Islam. Polemik Islam – Sekularisme antara Natsir dan Sukarno ini kemudian menjadi polemik yang legendaris dan tetap relevan untuk dicermati hingga saat ini. Masa-masa berikutnya, Turki yang sekular tampakn/ya tidak lagi menarik masyarakat di Indonesia. Tuatannya dengan Islam-lah yang mengikat masyarakat kita dengan Turki. Lintasan lebih dari 400 tahun pergaulan dan pengaruh bangsa kita dengan Turki bukanlah waktu yang singkat. Hubungan dari berbagai aspek seperti perdagangan, politik, militer, hingga sastra meresap dalam ingatan kolektif masyarakat. Berbagai aspek tadi memberi makna pada kita bahwa Turki , betapa pun dipisahkan oleh jarak yang amat jauh, tetap terasa dekat di hati dan benak kita sejak berabad-abad yang lalu. https://jejakislam.net/kita-dan-turki-yang-dekat-selama-berabad-abad
Share:

Rabu, 13 Februari 2019

Download IDM 6.32 Build 06 Full Version Update Febuari 2019 No Fake IDM

IDM merupakan software untuk download file, video ataupun lainya yang sangat populer di dunia. walapun banyak software sejenis yang baru bermunculan, namun reputasi terpopuler sebagai software downloader kelas wahid sulit di kalahkan. semua orang telah mengenal nya, dan software downloader yang paling bagus, mereka akan menjawab IDM atau Internet Download Manager.



Internet Download Manager ( IDM 6.32 Build 06 Full Version Terbaru ) ini merupakan pembaharuan 10 Februari 2019 dari IDM versi 6.32 build 05 full Crack Patch kemarin yang kini telah rillis. pembaharuan dari setiap Bug atau kesalahan program terus di lakukan dan di share guna memberikan kenyamanan pengguna seiring update terbaru nya juga browser yang ada.
Internet download manager 6.32 Build 06 full version atau dengan kata lain IDM Terbaru ini mampu membuat kecepatan download jadi lebih ngebut dari pada menggunakan unduhan bawaan browser biasa. Internet Download Manager  Memang sering sekali mengupdate software nya, mengupdate ke tingkat IDM versi baru tentu jauh lebih baik.
Langkah Install ( Wajib baca )
  • Uninstall IDM versi lama, pilih Full Uninstall
  • next Install IDM versi baru sampai selesai
  • kemudian buka folder Crack, Copy IDMan.exe“, lalu paste ke
C:\Program Files (x86)\Internet Download Manager
    Jika ada notif, The Action Can’t be completed, silahkan exit dulu Icon IDM nya di system Try
    • kemudian replace lagi lalu jalankan IDM nya
    • setelah itu doubleclick “KeyReg” nya, pilih yes
    • done full version
    • salam luar biasa
    Langkah Petunjuk Instal lewat video Gif

    Internet Download Manager 6.32 Build 6 Full Version


    Internet Download Manager 6.32 Build 06 Final | via zippyshare Size : 9 Mb 
    ========================================================================

    Setting Integration di Chrome or Mozilla

    IDM di youtube Tidak keluar Mozilla=> Setting Integration Youtube Firefox
    IDM di youtube Tidak keluar Chrome=> Setting Integration Youtube Chrome

    ========================================================================
    Share:

    Sabtu, 09 Februari 2019

    Menelusuri Jejak Islam di Indonesia yang Berasal dari Azerbaijan

    Nisan di Azerbaijan Tengah Foto: Muhammad Rusdil
    Islam di Indonesia merupakan agama mayoritas yang dianut oleh penduduknya. Bahkan dunia internasional pun mengakui bahwa Indoensia sebagai negara muslim terbesar.
    Namun, asal usul dan kapan Islam masuk ke Indonesia masih dalam perdebatan. Ada yang mengatakan, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-6 dan abad ke-7 datang dari Timur-Tengah.
    Ada pula yang berpendapat, Islam masuk ke bumi Nusantara sekitar abad ke-12 dan abad ke-13 datang dari Persia dan Timur-Tengah. Namun, ada sebuah hipotesis yang mengatakan, Islam datang ke Indonesia berasal dari wilayah Kaukasus atau Asia Tengah.
    Pembaca kumparan lewat surat elektronik M Rusdil Fikri, mengirimkan sebuah laporan jurnalistiknya terkait asal muasal kedatangan Islam ke Indonesia dari wilayah Kaukasus tepatnya Azerbaijan.
    Nisan di Azerbaijan Tengah Foto: Muhammad Rusdil
    Bersama Dubes Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie didampingi oleh Dosen dan peneliti dari FIB UI yang juga pakar studi Persia Bastian Zulyeno berhasil menemukan nisan kuno di daerah Sundu dan Maraza, Azerbaijan.
    Nisan yang ditemukan tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-11 dan abad ke-12 yang bertempat di dua lokasi di Provinsi Azerbaijan Tengah. Menurut Bastian yang juga datang ke Azerbaijan bermaksud melakukan pre-riset, bahwa ada kemiripan nisan yang ada di Azerbaijan dengan nisan yang ada di Barus (Sumatera Utara) dan Aceh.
    Nisan di Azerbaijan Tengah (Foto: Muhammad Rusdil
    "Ini ada kemiripan sekali nisan-nisan di Barus dan Aceh dengan nisan yang kami temukan di Azerbeijan," ungkap Bastian ketika berada dilokasi penemuan nisan di Azerbaijan Tengah, (6/6).
    Hal ini dikuatkan dengan pendapat Bastian yang mengatakan jika dilihat dari material culture, nisan-nisan tersebut memiliki inskripsi dan simbol - simbol sufi seperti sepatu dan lentera, syair-syair Persia yang biasa ditulis pada nisan, yang umumnya terdapat pada pemakaman tokoh sufi atau raja-raja. Begitu juga jika dilihat dari lokasi pemakaman yang ada di atas bukit.
    Nisan di Azerbaijan Tengah (Foto: Muhammad Rusdil
    Menurut Dubes RI untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie, Islam pada masa periode perkenalan dan penyebaran, datang dari wilayah Kaukasus, khususnya Azerbaijan yang saat itu masuk dalam wilayah Persia raya.
    "Hal ini menguatkan tentang gelombang kedatangan Islam di Indonesia, selain dari jazirah Arab juga dari wilayah kaukasus, Azerbaijan yang dibawa oleh para kaum sufi Asia Tengah yang memang tempat berkembang pesatnya gerakan tarekat," kata Husnan.
    Nisan di Azerbaijan Tengah (Foto: Muhammad Rusdil
    Husnan dan Bastian pun berharap jika penemuan awal ini dapat membuka riset lebih lanjut yang berkenaan dengan sejarah awal mulanya Islam datang ke Indonesia yang sampai hari ini masih bias informasinya. Khususnya hubungan antara Nusantara-Kaukasus (Azerbaijan).
    Share:

    Jumat, 08 Februari 2019

    Waspada Serangan Siber pada Pilpres 2019, Pakar: Tujuannya Kacaukan Data

    Foto hanya ilustrasi
    JAKARTA–Ancaman serangan siber diduga bisa merusak Pilpres yang akan digelar April 2019. Serangan siber bisa memanipulasi data perolehan suara.

    “Melihat serangan yang sudah-sudah, (menyasar) angka, manipulasi data,” kata Territory Channel Manager SEA Kaspersky Lab, Dony Koesmandarin, saat bertemu media di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

    Isu serangan siber yang terjadi saat Pemilu, menurut Dony umumnya berkaitan dengan data tersebut. Adapun serangan fisik maupun teknis akan bermuara ke data.

    “Karena kita semua menunggu data, misalnya quick count (hitung cepat),” kata dia.

    Peretas pada umumnya mengincar segala sesuatu yang sedang menjadi pusat perhatian karena tujuan mereka sekarang bukan untuk mencari nama, melainkan mencari pembuktian seberapa besar kerusakan yang mereka akibatkan.

    “Hacker sekarang tidak mau nge-top (terkenal) karena nanti ditangkap,” kata dia.

    Motif mereka melakukan serangan pun banyak, ada yang bermuatan ekonomi karena mereka akan mendapat keuntungan setelah meretas, ada juga yang menjadikannya ajang pamer kemampuan.

    Apapun motifnya, target mereka adalah mengubah data.

    Serangan yang dapat terjadi beragam, misalnya serangan langsung dengan membuat server sibuk sehingga tidak bisa diakses. Ketika mereka bisa mengakses data, mereka akan mengubahnya sehingga data menjadi tidak valid.

    Peretas juga mungkin menyerang agar server down agar data tidak bisa diakses.

    Ketika ditanya siapa yang dapat menjadi target serangan siber di masa Pilpres, apakah termasuk KPU maupun lembaga quick count, dia berpendapat siapa saja yang memegang data terkait perolehan suara bisa menjadi target.

    “Siapa pun bisa menjadi sasaran,” kata dia.

    Serangan siber tersebut bisa berasal dari mana saja, baik dari dalam Indonesia maupun dari luar karena jika berbicara serangan melalui internet, tidak memandang ruang dan waktu, bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

    SUMBER: AKTUAL
    Share:

    Presiden Erdogan Ungkap Alasan Kenapa Menlu Saudi Dipecat

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto; Handout
    TURKI–Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir dipecat karena terlibat kasus pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.

         Dalam sebuah wawancara dengan TRT Arabi, Ahad (3/2/2019), Erdogan mengatakan Al-Jubeir berbohong tentang kasus Khashoggi dan kemudian diberhentikan oleh Raja Salman Bin Abdulaziz.

         Dia menambahkan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman berbohong tentang kasus ini, menekankan bahwa “pelaku kejahatan mungkin telah menyingkirkan beberapa dari mereka yang terlibat dalam kejahatan melalui kecelakaan lalu lintas.”

         Menurut Erdogan, Khashoggi dibunuh “Oleh tim yang terdiri dari 22 orang, termasuk 15 orang yang memasuki Turki untuk melakukan kejahatan.” Erdogan menambahkan bahwa Turki memiliki rekaman-rekaman kejahatan tersebut.

         Dia meminta pihak berwenang di Arab Saudi untuk sepenuhnya mengungkapkan rincian kejahatan ini.

         Sebelumnya pada Ahad, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menuduh negara-negara Barat menutup-nutupi pembunuhan terhadap jurnalis Saudi Jamal Khashoggi dengan imbalan perjanjian senjata dengan Arab Saudi.

          Khashoggi terakhir terlihat memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada  2 Oktober 2018. Turki mengatakan pasukan pembunuh 15 orang datang dari kerajaan untuk membunuhnya.

        Meskipun Saudi membantah tuduhan bahwa pasukan negara mengambil bagian dalam pembunuhan itu, mereka mengakui bahwa jurnalis itu terbunuh di tempat itu.

    SUMBER: www.islampos.com
    Share:

    Hakikat Iman Kepada Allah


       Iman dari segi bahasa menurut banyak kalangan adalah membenarkan. Aku membenarkan dan aku beriman memiliki makna yang sama. Namun, pendapat ini tidak shahih. Yang benar, iman menurut bahasa adalah menetapkan sesuatu karena membenarkannya. Buktinya, kita sering berkata, “Aku beriman” atau “Aku menetapkan ini” atau “Aku membenarkan ini”, tapi kita tidak mengatakan, “Aku beriman kepada fulan”.

          Dengan demikian, iman mengandung makna yang lebih sempurna dari sekedar membenarkan. Iman adalah pengakuan dengan konsekuensi menerima berita dan tunduk pada hukum. Inilah iman, kalau sekedar kita beriman kepada Alla bahwa Allah itu ada, maka ini bukanlah iman. Akan tetapi iman haruslah berkonsekuensi dengan sikap menerima berita dan tunduk kepada hukum.

    Beriman kepada Allah mencakup 4 perkara:
    1. Beriman kepada adanya Allah
    2. Beriman kepada rububiyah Allah, yaitu Dia-lah yang satu-satunya yang menyandang hak rububiyah (menciptakan, mengatur dan memberi rezeki kepada seluruh mahluk-Nya)
    3. Beriman kepada uluhiyah-Nya, yakni Dialah satu-satunya yang berhak diibadahi
    4. Beriman kepada asma dan sifat-Nya (nama dan sifat Allah)
         Barangsiapa yang tidak beriman kepada adanya Allah, maka dia bukanlah seorang mukmin. Siapa yang beriman kepada adanya Allah, tapi tidak beriman bahwa satu-satunya yang menyandang hak rububiyah adalah Allah, maka dia bukanlah seorang mukmin. Barangsiapa beriman bahwa satu-satunya pemilik rububiyah adalah Allah akan tetapi tidak beriman bahwa satu-satunya yang berhak diibadahi adalah Allah, maka ia bukan seorang mukmin. Barangsiapa yang beriman bahwa satu-satunya pemilik uluhiyah dan rububiyah adalah Allah, akan tetapi tidak beriman kepada asma dan sifat Allah, maka ia bukanlah seorang mukmin, meskipun yang terakhir ini bisa menghilangkan iman secara total, dan bisa pula hanya menghilangkan kesempurnaan iman.

        Disarikan dari terjemahan Syarah ‘Aqidah Wasithiyyah Lisyaikhil Islam Ibni Taimiyyah karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin, Penerbit Darul Haq cetakan ke-6 tahun 2012 hal. 85-86.

    Artikel Muslimah.or.id

    Share:

    Rabu, 06 Februari 2019

    Download File Sudut Kemiringan Atap Rumah

          Untuk daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi dan disertai angin yang kuat, maka ataprumah harus memperhitungkan teknik mengalirkan air hujan yang baik. Di beberapa daerah dengan curah hujan rendah, cenderung mempunyai atap rumah yang lebih landai.

         Untuk daerah yang bersalju, maka atap rumah harus mampu menahan berat salju yang menumpuk dan mempunyai kemiringan yang cukup agar salju dapat turun dan tidak terlalu banyak menumpuk.



    Sudut kemiringan atap genteng 30 – 40 derajat.

        Terlalu miring akan menyulitkan pemasangan dan dapat membuat genteng melorot dan sulit dipanjat. Kurang miring akan menyebabkan air hujan tempias, terutama saat hujang angin dengan arah angin tepat dari depanatap genteng. Sudut dapat sedikit lebih landai jika genteng lebih lebar dan lebih panjang. Jika ingin sudut yang lebih curam maka sebaiknya menggunakan genteng metal yang disekrup ke rangka baja ringan agar tidak mudah melorot.


    Sudut kemiringan atap seng dan asbes gelombang atau eternit 10-40 derajat

    Terlalu miring akan menyulitkan pemasangan. Semakin panjang asbes gelombang yang digunakan semakin landai sudut yang diperbolehkan. Seng dan asbes gelombang mempunyai sambungan yang lebih rapat dari genteng, sehingga lebih sedikit kemungkinan bocor. Asbes gelombang cukup ekonomis, sedikit menghantar panas, dan tidak berisik sebagaimana seng, sehingga cukup populer.

    Genteng metal dengan 15-35 derajat sudut kemiringan

    Genteng metal dan rangka baja ringan saat ini sangat populer. Genteng metal dan rangka baja ringan secara teoritis tidak akan berkarat dan rusak dimakan usia, kecuali jika tertimpa benda berat, tertiup angin topan, dan bencana lainnya. Atap jenis ini juga mudah dibangun, dan ekonomis. Tidak seperti rangka atap kayu yang sulit dibangun dan mudah dimakan rayap. Dapat diikat dengan sekrup agar tidak mudah menganga, atau melorot jika sudut kemiringan terlalu curam. Berbagai pilihan model genteng dan warnanya tersedia di pasaran. Oleh karena itu atap ini menjadi sangat populer saat ini.  




    Cara mudah mengukur sudut atap 
    Adalah dengan mengukur jarak horizontal (x) dan jarak vertikal (y) dari atap, lalu menggunakan rumus tangensial untuk menentukan sudutnya.


    Contoh 1:
    panjang horizontal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah x = 5 meter dan panjang vertikal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah y = 3 meter

    Tan = y / x = 3 / 5
    Sudut kemiringan atap = Atan (3 / 5) = 30,95 derajat

    Contoh 2:
    panjang horizontal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah x = 4 meter dan panjang vertikal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah y = 3 meter

    Tan = y / x = 3 / 4
    Sudut kemiringan atap = Atan (3 / 4) = 36,86 derajat

    Contoh 3:
    panjang horizontal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah x = 4 meter panjang vertikal ujung atap dari titik terendah ke titik tertinggi adalah y = 1 meter

    Tan = y / x = 1 / 4
    Sudut kemiringan atap = Atan (1 / 4) = 14,03 derajat


    Tabel Sudut Kemiringan Atap

    x
    y
    Derajat
    meter
    2
    1
    27
    2
    2
    45
    2
    3
    56
    3
    1
    18
    3
    2
    34
    3
    3
    45
    4
    1
    14
    4
    2
    27
    4
    3
    37
    5
    1
    11
    5
    2
    22
    5
    3
    31

    Klik dibawah ini untuk download kuning  untuk gambar perencanaan rumah tinggal berformat .dwg dibawah ini Semoga bermanfaat.



    Download Melalui www.mediafire.com

    Share:

    Belajar Mengenal ToolBar Autocad


        Pada AutoCad banyak sekali Toolbar yang bisa kita gunakan untuk mendukung penyelesaian pekerjaan gambar kita. Saya akan bahas sedikit tentang Toolbar mana saja yang sering digunakan, untuk penggambaran 2D tentunya.

        Secara default atau standar, pada saat baru menginstal AutoCad, layar tampilan belum terdapat banyak Toolbar yang terpasang, maka kita dapat mengeluarkannya satu per satu Toolbar mana saja yang sekiranya akan sering kita pakai.



    Layar tampilan menambahkan Toolbar

    Cara menambahkan Toolbar bisa dengan cara klik kanan pada Toolbar yang sudah ada lalu akan keluar dialog seperti gambar diatas. Tinggal kita pilih Toolbar mana yang akan sering kita pakai.


    Toolbar Standard

    Seperti program lainnya berbasis Windows, Toolbar Standard digunakan untuk membuat layar kerja baru, membuka file, menyinpan file, plot (print), dll.



    Pada AutoCad pada toolbar Standard terdapat perintah Pan (gambar telapak tangah ) yang gunanya untuk menggeser layar gambar, yang pada mouse yaitu cukup dengan menekan scrool sambil digeserkan layar sesuai view yang kita inginkan.



    Selain tombol Pan, juga terdapat tombol Zoom, fungsinya adalah untuk memperbesar dan memperkecil tampilan layar, jika pada penggunaa menggunakan mouse yaitu dengan scrool ke depan (untuk memberbesar tampilan) dan crool ke belakang (untuk memperkecil tampilan).


    Toolbar Draw

    Pada toolbar draw terdapat perintah untuk membuat garis, lingkaran, segi banyak, dst.


    Toolbar Modify

    Toolbar modufy berisi perintah-perintah untuk memodifikasi objek, mulai dari menghapus, memperbanyak objek, dst.


    Toolbar Properties

    Toolbar Properties berisi perintah-perintah untuk mengubaj objek, misalnya pemilihan warna, jenis garis dan jenis tebal tipisnya garis.


    Toolbar Dimension

    Toolbar Dimension digunakan saat kita ingin memunculkan dimensi suatu objek. Panjang-pendek garis, radius lingkaran, kemiringan, dll.

    dalam penggunaannya, Toolbar dalam AutoCAD juga bisa kita rubah posisi (dipindahkan) sesuai dengan keinginan kita. Caranya dengan klik kiri pada dua garis diujung Toolbar lalu geser ke mana Toolbar akan ditempatkan.
    Dan apabila kita juga menginginkan supaya Toolbar tidak bisa dipindahkan, maka kita juga bisa membuat posisi Toolbar tetap dan tidak bisa dipindahkan dengan cara klik kanan pada salah satu Toolbar lalu pilih Lock Location lalu pilih all, ada di paling bawah.
    Share:

    Translate

    tutorial Autocad